Kompas : Seorang Tokoh Organisasi Islam Australia Kenal Pelaku Penyanderaan


SYDNEY, KOMPAS.com — Keysar Trad, juru bicara Asosiasi Persahabatan Islam (IFA), Selasa (16/12/2014), mengaku mengenal pelaku penyandera sejumlah warga di Kafe Lindt Chocolate, Sydney.
Trad, warga Australia yang berdarah di Lebanon, mengaku mengenal Man Haron Monis, pelaku penyanderaan yang terjadi lebih dari 16 jam di kawasan Martin Place, pusat kota Sydney itu.
"Saat namanya disebut, saya langsung tahu siapa orangnya. Dia termasuk orang yang terkucilkan, bukan bagian dari masyarakat," ujar Trad kepada ABC News 24.
Menurut Trad, Monis telah ditolak baik oleh komunitas Sunni maupun Syiah di Australia. Beberapa tahun lalu saat nama Monis sering disebutkan, Trad mengaku bahwa dirinya dan komunitas Islam lainnya mengutuk keras berbagai tindak kriminal yang dilakukan Monis.

"Saya pernah mengatakan kepadanya waktu itu bahwa apa yang dilakukannya salah dan tidak bisa diterima," tegas Trad.

Setelah diberi peringatan oleh Trad, Monis sempat meminta maaf, tetapi kedua orang itu tak pernah saling kontak lagi.
"Waktu lihat dirinya di televisi kemarin, saya tak mengenalnya, dia sudah tak lagi memiliki jenggot. Kalau saja ada salah satu imam yang pergi ke sana, dia bisa sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah salah," lanjut Trad.
Trad juga mengatakan, pengacara Monis sendiri mengatakan bahwa Monis memiliki gangguan mental yang serius. "Yang terjadi kemarin adalah benar-benar kelakuan orang gila, yang secara mental terganggu, dan membutuhkan perawatan kejiwaan."
Monis sudah beberapa kali berurusan dengan hukum di Australia, termasuk dengan tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan terhadap sejumlah perempuan. Monis mengelabui korbannya dengan mengatakan bahwa dirinya adalah guru spiritual.
"Saya tidak yakin kalau masalah mentalnya itu diperhatikan oleh para penegak hukum saat ia ditangkap beberapa waktu lalu," tambah Trad. "Ia jelas tidak bertindak normal, seperti layaknya kehidupan bermasyarakat di Australia...."
Sementara itu, puluhan kelompok Muslim telah memberikan pernyataan gabungan untuk menyampaikan rasa belasungkawa terhadap penyenderaan yang berakhir tragis.
"Kita berdoa agar mereka yang terluka dari kejadian ini bisa segera disembuhkan, termasuk mereka yang mengalami trauma," ujar Imam besar di Australia, Dr Ibrahim Abu Muhammad.
Sejumlah perwakilan Muslim pun datang ke tugu peringatan yang letaknya tidak jauh dari lokasi penyanderaan di kawasan Martin Place, Australia.


Opini gw...hal di atas ingetin gw tentang kisah seorang pezina yang datang ke rumah Nabi ALLAH MUSA, Nabi ALLAH MUSA waktu itu mengusir Pezina yang menggugurkan bayi hasil zinanya.
Suatu ketika seorang wanita mendatangi Nabi ALLAH Musa seraya menyesal akan perbuatannya, tapi karena begitu marahnya Nabi ALLAH Musa mengusirnya sambil memaki, wanita itupun sedih tak tertahan, sambil pergi dari kediaman umar wanita itu berfikir, bagaimana bisa dosanya di ampuni bahkan Seorang Nabi ALLAH pun enggan menerima taubatnya..
Namun tidak lama berselang Jibril Alaihissalam mendatangi Nabi Musa seraya berkata
“Mengapa engkau menolak seorangwanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar dari padanya?”
Nabi Musa terperanjat.
“Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?”
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.
“Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?”
“Ada!” jawab Jibril dengan tegas.
“Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran.
Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina”
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusu’ untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yg meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olahmenganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.
Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allahitu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan – KH Abdurrahman Arroisy)

Kesimpulan:
Orang yang dikatakan banyak dosa, jangan serta merta kita hardik pendosa dan terkutuk atau apalah....alangkah baiknya kita bercermin dari kisah di atas.

Semua orang pasti berdosa, sebaik-baiknya adalah yang mengakui kesalahannya, menghentikan perbuatan dosanya, dan bertaubat dengan taubatan nasuha.Wallahu A'lam Bishawab.

0 komentar: